HUT SEMAR SANJIWATA ke-1

SEMAR SANJIWATA (SEmeton penggeMAR toSAN aJI, WAyang dan permaTA) yang merupakan salah satu Paguyuban pelestari Tosan Aji dan Wayang di Bali, telah genap berumur 1 tahun. Perayaan Hari Ulang Tahun ini di selenggarakan di Bokashi Farm, Jl. Waribang Denpasar dengan menggelar Pameran dan Bursa Tosan Aji dan Wayang selama 4 hari mulai hari tanggal 28 September s/d 1 Oktober 2012. Dalam rangkaian acara juga ada Sarasehan, untuk materi Tosan Aji dengan tema “Genetika Keris” disampaikan oleh Raden Prasena (Ketua Paguyuban Ajisaka Malang) dan untuk materi Wayang dengan tema “Semar” disampaikan oleh Tommy Johan Agusta.

Pada kesempatan ini, Dewa Gede Dharma Dwipayana selaku Klian Semeton (Ketua) Semar Sanjiwata juga menganugerahkan Piagam Semar Ngejowantah kepada para pejuang Tosan Aji dan Wayang khususnya pengrajin dan pelestari, antara lain: I Made Dana dan Nyoman Yutdiarta sebagai pengrajin Warangka Bali, Pande Made Punarbawa sebagai seniman ornament emas dan perak, Pande Ketut Margi sebagai Pande Keris, I Ketut Sekar dan I Wayan Arnawa sebagai pengrajin wayang kulit dan kaca. Untuk pelestari adalah Dr. I Gede Semadhi dan Pramono dari Bali, Raden Prasena dari Ajisaka Malang, Slamet Junaedi dari Pataji Nuso Barong Jember, Hartono dari Lombok.

Drh. Dewa Made Kuca Kocala selaku Ketua Panitia HUT Semar Sanjiwata ke-1 menjelaskan bahwa untuk keris yang di pamerkan berasal dari koleksi anggota SS sendiri, sedangkan untuk wayang adalah hasil karya cucu maestro wayang kaca Jro Dalang Diah dari desa Nagasepaha Buleleng. Pebursa yang hadir selain internal Bali, juga datang dari Madura dan Lombok. Sukses selalu dan maju pantang mundur sebagai Pejuang Pelestari karya Budaya.GambarGambarGambar

Categories: Tosan Aji | 8 Komentar

Navigasi pos

8 thoughts on “HUT SEMAR SANJIWATA ke-1

  1. sukses yaahhh om Tommy……sukses selalu yah utk kebudayaan indonesia kalau larass lebih ke penyuka saja neh hehe

    • Terima kasih Laras, sebenarnya ada 6 alasan mengapa Keris harus kita lestarikan keberadaannya.
      1. Sertificate Unesco, bahwa wayang, keris, batik adalah Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Unesco melihat dari sisi filosofinya saja, sedangkan benda-nya masih belum di akui, sehingga karya budaya ini sangat memungkinkan untuk di rampas oleh Malaysia.
      2. Seni Tempa dan Lipat, keunggulan keris dibandingkan dengan senjata tradisional lainnya di dunia adalah dari sisi seni tempa dan lipatannya. Nenek moyang kita mampu merekonstruksi sedemikian rupa sehingga terkesan indah
      3. Pamor, aneka gambar dan rupa di bilah keris menunjukkan bagaimana filosofi dan motivasi pemilik dalam kehidupan ini. Sebagai contoh pamor udan mas berarti sang pemilik keris berusaha untuk mencari rejeki agar hujan emas
      4. Dapur, keris memiliki keanekaragaman bentuk atau type yang disebut dapur. Berbeda ricikan saja sudah beda nama dapurnya dan filosofinya
      5. Filosofi pada kerislah yang selalu menjadi pedoman kehidupan orang Jawa, sebagai contoh Keris singkatan dari Sinengkering Aris jadi istilahnya adalah menjaga hati kita agar tetap sabar
      6. Konsep Ksatria Sejati, bahwa laki-laki harus bertanggung jawab pada kemanan dan ketentraman dalam keluarga.

      • waaahhhh larass tahu neh soal filosofi nya keris, secara gak ngerti sama sekali….makasih om tommy, keknya harus rajin neh bloging ke rumah om tomy biar tahu soal sejarah2 n budaya….minim soalnya neh larass hehe

  2. OOT dulu ah
    halo mas apa kabar
    ketemu lagi kita disini yaaaaaaaaaaaaa

  3. mantep nih kisah Kerisnya
    jadi banyak belajar
    aku tag dulu yo mas…buat dibaca2 lagi nanti
    tengkiyu

    • Hehehehe, iya mbok
      Kita adalah pemilik sah yang telah di akui oleh Unesco sebagai Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Lucunya, orang Indonesia malah sibuk mendefinisikan keris sebagai “klenik”. Padahal di dalamnya terkandung nilai seni yang luar biasa

      • itsmearni

        Itulah mas
        saya kadang ketawa aja klo orang mikirnya keris identik sama klenik
        ya gitu deh, gak mau open mind sih
        cuma denger2 aja trus nyimpulin 😀

Tinggalkan Balasan ke Larasati Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.